Menelusuri Retak Rumah Tangga Public Figure: Sebuah Analisis Cinta Berdasarkan Theory of Love Sternberg
Sampai detik ini, perceraian public figure masih menjadi topik hangat yang sangat digemari oleh netizen di Indonesia. Dari sekian banyaknya kasus perceraian, pada bulan Mei ini, kasus perceraian public figure RR dan TR berhasil menjadi sorotan. Pasangan tersebut resmi bercerai pada tanggal 3 Mei 2024, setelah majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengeluarkan surat putusan. Netizen semakin heboh ketika alasan-alasan perceraian pasangan tersebut terungkap dalam salinan surat putusan yang tersebar luas.
Dalam surat putusan tersebut, RR memaparkan beberapa alasan yang mendukung perceraian mereka, seperti hubungan yang tidak harmonis dengan mertua, perbedaan prinsip dalam mengasuh anak, komunikasi yang buruk dengan pasangan, masalah ekonomi, dan minimnya nafkah batin. Hal ini kemudian memicu pertanyaan dari Netizen, mengapa TR tega melakukan hal-hal tersebut kepada istrinya, RR. Fenomena perceraian ini dapat dijelaskan dengan teori yang cukup terkenal dalam ilmu psikologi, yaitu Teori Cinta Segitiga milik Sternberg.
Apa itu sebenarnya, teori Cinta Segitiga Sternberg?
Sternberg menjelaskan bahwa cinta memiliki tiga komponen utama: keintiman (intimacy), yang mencakup perasaan kedekatan, keterhubungan, dan ikatan dalam hubungan; gairah (passion), yang melibatkan dorongan untuk romantisme, ketertarikan fisik, dan pemenuhan seksual; serta komitmen (commitment), yang mencakup keputusan untuk mencintai seseorang dalam jangka pendek dan komitmen untuk mempertahankan cinta tersebut dalam jangka panjang. Sternberg kemudian menjelaskan bahwa ada satu bentuk cinta yang dikenal sebagai consummate love atau complete love. Bentuk cinta ini dianggap sebagai cinta sempurna dan sejati. Untuk dapat mengalami consummate love, pasangan perlu memenuhi ketiga komponen yang telah disebutkan.
Dalam kasus RR dan TR, keretakan rumah tangga mereka terjadi akibat kegagalan dalam memenuhi komponen keintiman, gairah, dan komitmen dalam kehidupan pernikahan mereka.
Permasalahan keintiman terjadi dalam rumah tangga RR dan TR ketika keduanya tidak dapat menjalin komunikasi yang baik dan jarang memiliki waktu berkualitas bersama. Berdasarkan surat putusan cerai, RR merasa bahwa TR jarang menghabiskan waktu bersama dengan dirinya dan keluarganya. Pengakuan RR dalam surat cerai tentang komentar negatif TR terkait fisiknya dan kurangnya pemenuhan nafkah batin menunjukkan pudarnya gairah dalam hubungan mereka. Gairah dalam hal ini bukan hanya sebatas ketertarikan fisik, tetapi juga melibatkan antusiasme, kebutuhan perhatian, dan kebutuhan dihormati. Terakhir, RR dan TR juga gagal dalam melakukan pemenuhan komponen komitmen dalam pernikahannya. Selama 7 bulan pasangan tersebut menikah, RR menyatakan bahwa TR tidak pernah membelanya saat Ia terlibat konflik dengan ibu mertua. Ini menunjukkan bahwa kurangnya dukungan dan kehadiran emosional dari TR mengakibatkan kegagalan komitmen dalam pernikahan mereka. Padahal, dengan memiliki komitmen yang kokoh, pasangan dapat melewati lika-liku dan konflik yang timbul dalam pernikahan
Dari kasus perceraian public figure RR dan TR, kita diingatkan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, melainkan sesuatu yang perlu diperhatikan dan diusahakan agar dapat tetap tumbuh dan bertahan dengan baik. Dalam konteks ini, Theory of Love milik Sternberg memberikan wawasan berharga mengenai komponen-komponen yang diperlukan untuk menumbuhkan cinta yang sempurna, yang disebutnya sebagai consummate love. Menurut Sternberg, cinta yang sempurna ini dibentuk oleh tiga komponen utama: keintiman, gairah, dan komitmen. Namun, Sternberg juga menekankan bahwa mencapai consummate love bukanlah jaminan bahwa cinta tersebut akan bertahan lama. Hubungan yang berhasil memadukan ketiga komponen ini tetap memerlukan upaya lebih lanjut dari kedua belah pihak untuk mempertahankan dan memperkuat cinta mereka. Tanpa usaha berkelanjutan, salah satu atau lebih dari komponen tersebut dapat melemah, yang pada akhirnya dapat membuat hubungan menjadi rapuh dan rentan terhadap konflik.
Kasus perceraian public figure RR dan TR, menunjukkan betapa pentingnya ketiga komponen ini dalam menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis. Ketika salah satu komponen terabaikan, hubungan dapat menjadi tidak seimbang dan akhirnya runtuh. Oleh karena itu, pemahaman mengenai teori cinta segitiga Sternberg dapat membantu kita untuk tidak hanya mengenali pentingnya keintiman, gairah, dan komitmen dalam hubungan, namun juga mendorong kita untuk terus berupaya memelihara ketiga komponen tersebut agar cinta tetap tumbuh dan berkembang dengan sempurna.